| Start: | Dec 1, '06 |
| End: | Dec 8, '06 |
| Location: | Kineforum Studio 1 Studio 21 TIM |
Ruang dan berbagai pertikaian di dalamnya
What is Space?
Space and the struggles withinin
(All films are in Indonesian with English Subtitle)
Eliana, Eliana (Riri Riza, 2002, 87¹)
Perjalanan satu malam melintasi kota yang penuh liku membuat ibu dan anak akhirnya memahami posisi masing-masing.
Impian Kemarau (Ravi Bharwani, 2005, 94¹)
Desa yang kering dan kisah cinta dua manusia, serta konteks politik yang melingkupi mereka.
Kuldesak (Nan T. Achnas, Mira Lesmana, Rizal Mantovani, Riri Riza, 1997, 103¹)
Dunia remaja yang seolah-olah berada di dunia maya dan dunia realitas sekaligus seolah-olah bebas nilai.
Cemeng 2005 (Nano Riantiarno, 1995, 115¹)
Sebuah rombongan kesenian rakyat bernama Cemeng dan primadonanya yang tersingkir dari ingatan publik.
Thank You and Good Night, Mother (Ivan Handojo, 2006, 62¹)
Sebuah surat dari videografer tentang sanktuari ombak dan selancar dalam kehidupan masyarakat pantai di Jawa Barat.
Tempat Pemutaran: Studio 1 21 TIM, Jl Cikini Raya 73, Jakarta Pusat 10330
Venue: Studio 1 21 TIM, Jl Cikini Raya 73, Jakarta Pusat 10330
Kineforum adalah ruang pemutaran film pertama di Jakarta yang menawarkan berbagai program mulai dari film-film Indonesia klasik sampai karya para pembuat film kontemporer. Di ruang ini kita juga akan menyaksikan film-film karya pembuat film dunia, baik film panjang, maupun film pendek yang berasal dari arus utama, sampai yang eksperimental. Semua film akan diputar di layar lebar, dengan dukungan tata suara yang sesuai. Selain pemutaran film, di ruang ini juga akan berlangsung diskusi, juga pertemuan dengan pembuat film. Penonton Kineforum diharapkan memberi sumbangan dana untuk mendukung kegiatan di ruang ini.
Kineforum is the first film screening space in Jakarta that offers a variety of program including Indonesian classics as well as works from contemporary film makers. We will also offer works by world film makers, feature length as well as short films the mainstream ones as well as the experimentals. Every film will be screened in cinema widescreen format, with appropriate sound equipments. Discussions and meetings with film makers will also be a feature of this space. Kineforum audience is invited to make financial contribution to support activities in this space.
Kineforum Studio 1 Studio 21 TIM, Jl Cikini Raya 73, Jakarta Pusat 10330, T : 021-3162780 (Iwan)
Jumat, 1 Desember 2006
17.00 Eliana, Eliana
19.30 Cemeng 2005
Sabtu, 2 Desember 2006
17.00 Impian Kemarau
19.30 Thank you and Good Night, Mother
Minggu, 3 Desember 2006
17.00 Cemeng 2005
19.30 Eliana, Eliana
Senin, 4 Desember 2006
17.00 Thank you and Good Night, Mother
19.30 Impian Kemarau
Selasa, 5 Desember 2006
17.00 Eliana, Eliana
19.30 Cemeng 2005
Rabu, 6 Desember 2006
17.00 Thank you and Good Night, Mother
19.30 Kuldesak
Kamis, 7 Desember 2006
17.00 Kuldesak
19.30 Kuldesak
Jumat, 8 Desember 2006
14.15 Kuldesak
17.00 Kuldesak
19.30 Kuldesak

Jam 06.30 kita selesai belanja, oh iya Mbak Dwi belanja toge, kacang panjang, jagung, cabe dkk soalnya dia mau masak bakwan jagung ama tumis kacang panjang pake toge. Dalam perjalanan pulang ke rumah, kita sempet mampir dulu di satu warung untuk 
Di perjalanan kita melewati Porong dan ngeliat tanggul buat nahan lumpur Lapindo. Perjalanan menuju Probolinggo memakan waktu sekitar 2 jam. Jam 17.40 kita tiba di Terminal Bayuangga Probolinggo. Gw sempet deg2an karena informasi dari internet, colt/angkutan menuju Cemoro Lawang itu terakhir berangkat jam 17.30. Puji Tuhan, pas kita turun, tanya sama petugas DLLAJR, coltnya itu parkir di depan terminal. Langsung aja kita buru2 keluar terminal dan sempet ditanya ama calo mau kemana. Kita bilang aja mau ke Bromo, trus calonya teriak2 ke supir coltnya supaya nungguin kita. Naiklah kita ke dalam colt yang udah lumayan penuh itu. Total jumlah penumpang yg ada di dalam colt itu 21 orang termasuk supir ! Udah gitu di jalan masih naikin penumpang lagi yg pada bawa sayur mayur buat ke pasar. Selama di perjalanan, lampu dalam coltnya mati nyala, bikin suasana makin mencekam…. Kebanyakan sih pada turun di Desa Sukapura, sisanya 4 orang termasuk gw & Mbak Dwi tujuannya ke Cemoro Lawang. Biasanya tarifnya itu 5 ribu sampai Desa Sukapura, eh kemarin itu kita ditembak 25 rb per orang. Mbak Dwi kekeuh dan debat ama keneknya, akhirnya kita bayar 20 rb per orang. Ngeri juga mau debat sama si kenek secara jalanan itu gelap banget dan kita takut diturunin di tengah jalan. 2 orang lain yg juga mau ke Cemoro Lawang duduk di depan dan mereka bayar 25 rb per orang, keknya sih mereka takut gitu ama supirnya. Jam 19.00 tepat sampailah kita di Cemoro Lawang dan kita belum tau mau nginep dimana. Yg ada kita cari makan dulu karena udah laper berat….. Mesen nasi goreng di warung penduduk, yahhhh nasinya lengket gitu dan ga enak ! Baru makan 2 suap, gw langsung manggil ibunya nanya ada indomie apa ngga. Akhirnya makan malam indomie rebus deh…..
Cari punya cari akhirnya kita memutuskan untuk nginep di Hotel Cemara Indah, tadinya harga kamarnya 75 rb, ditawar tawar akhirnya jadi 60 rb dengan fasilitas kamar mandi dalam tanpa air panas + sarapan pagi. Sebenernya Hotel Lava lebih bagus kamarnya, ada TV & air panas pula, tapi karena harganya ngga bisa kurang dari 80 rb, akhirnya diputuskan untuk nginep di Cemara Indah aja. Malam itu kita sekalian pesen ojek untuk naik ke Penanjakan. Ada 3 pilihan, naik kuda, jeep atau ojek. Kalau kuda, gw ga kebayang deh… jauh aja gitu ke Penanjakan, kapan sampenya coba ? Kalau naik jeep mahal, memang sih bisa sharing sama turis yg lain, tapi kalau mau berhenti2 untuk photo kan ga enak sama turis yg lain. Nah kalau ojek, keknya lebih enak karena bisa berhenti semau gw kalau mau photo2. Dari harga 75 rb, kita nawar dan dapet harga 50 rb untuk ojek ke Penanjakan pulang pergi, murah kan ? Trus malam itu gw beli sarung tangan warna pink hehehe dengan harga 5 rb aja. Pas anak kecil yg jualan itu nawarin, dia langsung nawarin sarung tangan yang warna pink, tau aja klo itu warna favorit gw. Plus… gw juga sewa jaket lagi karena ga yakin jaket gw cukup untuk nahan dinginnya Cemoro Lawang.










