Tuesday, October 3, 2017

Menjejakkan kaki di Kota Kinabalu

Pertengahan bulan September yang lalu saya mendapatkan undangan dari Air Asia dan Sabah Tourism Board untuk berkunjung ke Sabah, salah satu negara bagian Malaysia. Sabah terletak di ujung pulau Borneo dan mempunyai ibukota bernama Kota Kinabalu.  Saya tidak pergi sendiri melainkan bersama 10 (sepuluh) orang blogger dari Pontianak, Singkawang, Jakarta, Banten dan Lampung. Mereka adalah:

  1. Dodon Jerry
  2. Evi Indrawanto
  3. Salman Faris
  4. Indra Pradya
  5. Petrus Andre
  6. Mardhiyah Harahap
  7. Multi Siahaan
  8. Teguh Hariyadi
  9. Ero Pradolly
  10. Aseanty Pahlevi


Minggu, 17 September kami berkumpul di bandara Supadio Pontianak untuk bertolak ke Kuching. Pesawat dijadwalkan pukul 12.10 WIB. Saya baru pertama kali bertemu dengan para blogger ini, kami pun berkenalan dan suasana cepat sekali menjadi akrab karena sebelumnya kami sering berkomunikasi di WhatsApp Group.

Sambil menunggu waktu untuk naik pesawat, Dyah pun membagikan kaos seragam yang akan kami pakai selama di Sabah. Tak lama panggilan untuk naik pesawat pun diumumkan dan kami segera bersiap-siap. Dan yang namanya blogger ya wajib mengabadikan momen-momen ini dengan membuat video maupun photo, termasuk saya.


Penerbangan AK 1029 pada hari itu berangkat lebih awal dari jadwal ETD 12.10. Tepat pukul 11.53 WIB, pesawat dengan kode registrasi 9M-AQI lepas landas dari Bandara Internasional Supadio Pontianak.


Siang itu saya mendapat tempat duduk di nomor 26F bersama mbak Evi & Salman. Kami sempat berbincang-bincang sebentar sebelum mbak Evi & Salman akhirnya terlelap. Mereka berdua kebetulan tiba di Pontianak tadi pagi dan pastinya capek banget. Makanya mereka ngga menyia-nyiakan waktu untuk bisa memejamkan mata sebentar saja. Dan beneran memang sebentar karena penerbangan Pontianak - Kuching itu singkat sekali, tidak sampai 1 jam.

Rasa-rasanya pramugari dan pramugara baru saja menawarkan makanan & minuman ringan kepada para penumpang, eh tau-tau ada pengumuman kalau pesawat akan segera mendarat. Di jadwal ETA pukul 13.50 dan pesawat kami tiba di Kuching International Airport tepat pukul 13.39 waktu setempat. Waw, keren banget deh Air Asia udah berangkatnya on time, terus sampainya juga cepet banget. Total perjalanan dari Pontianak ke Kuching itu 46 menit saja. 

Puji Tuhan kami mendarat dengan selamat di Kuching dan segera menuju ke imigrasi lalu mengambil bagasi. Siang itu cuaca cerah menyambut kedatangan kami di Kuching. Setelah urusan imigrasi dan bagasi beres, kami segera menuju ke counter yang menjual sim card. Namanya blogger & influencer ngga bisa hidup tanpa internet hahaha, jadi langsung cussss beli sim card yang menawarkan paket internet dengan kuota paling besar.




Sayang belum ada penerbangan langsung dari Pontianak ke Kota Kinabalu sehingga kami harus transit selama 6 jam di Kuching untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke Kota Kinabalu. 

Penerbangan dari Kuching ke Kota Kinabalu dijadwalkan pukul 20.35. Selesai check in dan baggage drop, kami menuju ke boarding gate. Nah karena Kuching berada di negara bagian  Sarawak dan Kota Kinabalu berada di negara bagian Sabah, maka kami harus melewati counter imigrasi padahal ini adalah penerbangan domestik.

Saya mendapatkan giliran pertama di counter imigrasi dan sempat tertahan karena petugas imigrasi kali ini lebih ketat. Dia menanyakan berapa hari saya akan berada di Sabah dan meminta saya untuk menunjukkan tiket pulang. Lalu saya tunjukkan bookingan tiket di handphone dan dia sempat tidak mau berkompromi. Ngga lama, mbak Evi bisa melewati imigrasi dan saya bilang kalau saya satu rombongan dengan dia. Saya jelaskan juga kalau kami diundang oleh Sabah Tourism Board. Akhirnya petugas imigrasi tersebut meloloskan saya juga. Tenang saja makcik, kami punya niat baik kok berkunjung ke Sabah. Apa jangan-jangan muka saya ada potongan calon TKI ilegal hehehe...

Malam itu penumpang rute Kuching - Kota Kinabalu cukup ramai, kursi di ruang tunggu penuh namun kami semua beruntung mendapatkan tempat duduk. Tak lama panggilan untuk boarding pun tiba. Kami semua bergegas untuk berbaris dan masuk pesawat. Tampak muka-muka lelah dan ngantuk hahaha pada ngga sabar untuk segera duduk di pesawat dan istirahat alias tidur. Di satu sisi, hati kami senang dan ingin cepat tiba di Sabah. 

Pukul 20.49 waktu setempat, ya telat 14 menit gapapa lah ya, pesawat Air Asia AK 6358 dengan nomor registrasi yang sama 9M-AQI lepas landas dari Kuching International Airport. Kali ini saya duduk bersebelahan dengan Andre yang ternyata satu kantor dengan my ex-colleague waktu di Jakarta, yaitu Esty. Sempat ngegosipin Esty sama si Andre, maap ya Toy kita ngomongin elu hahaha. Ngga lama abis itu, kita berdua mulai merem karena badan ngga bisa bohong, capek booooo...

Walaupun tadi pesawat lepas landas telat 14 menit dari ETD, pesawat kami mendarat tepat waktu di Kota Kinabalu International Airport pukul 22.05 sesuai dengan ETA.

Kami pun lekas-lekas menuju counter imigrasi (lagi) dan kali ini ngga ditanyain macem-macem, pheeeeewwww..... Selesai urusan imigrasi, lanjut ke tempat pengambilan bagasi. Puji Tuhan semua bagasi kami tiba di Kota Kinabalu dengan selamat tanpa ada yang hilang atau rusak.

Di Kota Kinabalu International Airport kami dijemput oleh Air Asia & Sabah Tourism Board. Surprise-suprise, kami disambut dengan pengalungan Vinusak. Vinusak adalah kalung buatan tangan wanita suku Rungus, salah satu suku di Sabah. Vinusak berarti sejenis bunga penawar racun, simbol kehidupan dan salah satu cara untuk mengucapkan selamat datang kepada para tamu dan mendoakan supaya selalu sehat dan mendapat keberuntungan.


Kami juga menyempatkan foto bersama di Kota Kinabalu Airport dengan banner Indonesian Blogger Goes to Sabah hehehe.....

Karena kami tiba di Sabah sudah larut malam maka kami segera menuju ke bus untuk kemudian diantar ke hotel. Sepanjang perjalanan dari airport ke hotel, kami dipandu oleh Latifah dari Air Asia. Latifah menceritakan bahwa Kota Kinabalu atau biasa disebut KK ini sebagian besar adalah hasil dari reklamasi. Kami terkagum-kagum melihat pembangunan yang modern dan pesat di KK. Terlihat banyak bangunan megah berdiri di sepanjang jalan. Kira-kira kalau nanti Jakarta jadi reklamasi apakah bisa seperti KK? Nobody knows hehehe...

Perjalanan dari airport ke hotel cukup singkat sekitar 15 menit. Selama di KK kami menginap di Grandis Hotels & Resorts yang letaknya bersebelahan dengan Suria Sabah Shopping Mall. Wohooooooo......cihuy banget kan?? 


Karena hari sudah larut sekali, maka kami segera check in & ngga sabar untuk beristirahat. Tapi baru inget kalau kami belum makan malam, waduuuuuuh..... perut udah keroncongan. Malam itu kami diberikan room service untuk memesan makanan & minuman dari Grandis Hotels & Resorts. Thank you so much Sabah Tourism Board, tau aja kalau kita ngga bisa tidur kalau perut kelaparan.

Malam itu kami tidur dengan perasaan senang, gembira, perut kenyang dan tentunya excited untuk memulai petualangan kami di Sabah selama 5 hari. 

3 comments:

Evi said...

Aku baru tahu lo kalung yang dipakai kan kepada kita itu bernama vinusak. Dalam juga ya simbolisasi yang dibawanya

Indra Pradya said...

hhhmmm tim yang seru....ngeBlent semuanya jadi satu..seseruan bareng...gak jaim jaim....hancur semuaaa.... hooobaaahhh cha cha cha cha cha...

Dare Pontianak said...

Ternyata indonesia sempit ya kak, buktinya bos si andre ternyata teman kakak. Hahaha