Thursday, October 5, 2017

Kembali ke Kuching

Perjalanan kami selama 5 hari di Sabah akhirnya berakhir dan Jumat 22 September 2017 kami pun mengucapkan sampai jumpa lagi Sabah! Siang itu kami makan siang bersama dengan perwakilan Air Asia dan Sabah Tourism Board yaitu pak Bobby dan pak Joshua di Restoran Souled Out yang terletak di Imago Mall. 

Selepas makan siang kami segera menuju ke Kota Kinabalu International Airport untuk mengejar pesawat yang akan membawa kami ke Kuching. Ya, kami harus kembali ke Kuching terlebih dahulu sebelum akhirnya ke Pontianak. Namun karena kami diundang oleh Sarawak Tourism Board untuk mengunjungi Kuching, maka kami akan tinggal di Kuching selama 3 hari 2 malam. Penerbangan Air Asia AK 6355 dijadwalkan ETD 15.30 dan siang itu lepas landas pada pukul 15.39 waktu setempat. Siang itu sayangnya saya mendapat tempat duduk di deret paling belakang bersama dengan Dyah. Minusnya tempat duduk di deret paling belakang adalah tidak bisa dimundurkan sehingga kalau mau tidur posisinya jadi kurang nyaman. Tapi akhirnya kami pun terlelap juga selama perjalanan. Saya sempat menangkap cahaya matahari yang menembus awan sore itu, cantik sekali.....



Tidak terasa penerbangan selama 1 jam 11 menit akhirnya membawa kami ke kota Kuching kembali. Tepat pukul 16.45, pesawat dengan nomor registrasi 9M-AQR menjejakkan rodanya di Kuching International Airport.

Proses imigrasi berjalan dengan lancar, ngga ada insiden ditanyain macem-macem lagi. Beneran kan makcik kami balik lagi dari Sabah hehehe. Kami bergegas mengambil bagasi dan segera menemui local guide yang sudah menanti untuk menjemput kami.

Meet our guide, auntie Anna!!!! Oh my God, she is so adorable! Auntie Anna bilang kalau beberapa hari sebelumnya Kuching diguyur hujan terus menerus dan ketika kami datang cuaca hari itu cerah. Well, mudah-mudahan kami bawa pengaruh baik ya, auntie. Auntie Anna mengingatkan saya pada almarhumah tante saya. Mereka memiliki postur tubuh yang mirip dan rambut pendek keriting.


Sepanjang perjalanan auntie Anna bercerita kalau dia menyukai lagu-lagu Indonesia, salah satunya lagu-lagu Broery Pesulima eh atau Broery Marantika. Ya itulah pokoknya, siapa sih yang ngga tau Broery. Dan Indra pun langsung melantunkan beberapa lagu yang menjadi kesukaan auntie Anna.

Perjalanan dari airport menuju hotel kurang lebih sekitar 30 menit dan tibalah kami di Imperial Riverbank Hotel. Di sana bang Kevin dari Sarawak Tourism Board sudah menanti kami. Kesan pertama waktu ketemu bang Kevin adalah Hamish Daud KW! Hahahaha sekilas mirip, no wonder karena ibunya bang Kevin adalah orang putih kalau minjem istilah orang Sarawak untuk nyebut orang bule.

Tiba di hotel, kami segera check in karena malam harinya kami akan diajak bersantap di Top Spot Seafood. Kali ini di Imperial Riverbank Hotel tidak ada kamar yang triple, jadi saya sekamar dengan mbak Evi, sementara Levi memilih untuk ambil kamar sendiri. Kami mendapat kamar Deluxe Twin Room nomor 904 di lantai 9 persis berhadapan dengan lift.


Ukuran kamar lebih kecil dari hotel yang sebelumnya namun cukup untuk 2 orang. Ada kursi, meja tulis, televisi layar datar, safety deposit box, water kettle, air minum kemasan dan jreng jreng tetep ada setrika beserta papannya, aheeeeeyyy..... Kamar kami ini menghadap ke arah patung kucing yang terkenal alias city view.

Sore itu karena masih ada waktu kurang lebih 1 jam, Dodon mengajak kami untuk menyeberang ke Kampong Melayu yang terletak di seberang hotel. Oh iya, Imperial Riverbank Hotel ini letaknya persis di waterfront Kuching. Pokoknya strategis banget deh, dekat dengan patung kucing dan pusat perbelanjaan. Akhirnya hanya Dodon, saya, mbak Evi, Salman, Indra dan Teguh yang pergi. Kami naik sampan dari dermaga kecil di belakang hotel, ongkosnya 1 ringgit per orang untuk sekali jalan. Perjalanannya singkat sekali sekitar 2 menit kami sudah sampai di seberang. 

Di Kampong Melayu ini ada kedai-kedai yang berjualan ikan masin alias ikan asin dan kek lapis khas Sarawak, salah satunya yang terkenal adalah Kek Lapis Kak Liza. Kami menikmati senja dengan berjalan-jalan dan tentunya foto-foto. Ini salah satu hasil jepretan mbak Evi dengan kameranya yang ciamik. Abaikan muka lemes nahan lapar, tapi fokuslah pada keindahan lampu-lampu di belakang hahahaha....


Kami tidak bisa berlama-lama di Kampong Melayu karena sudah waktunya untuk makan malam. Segera kami bergegas untuk kembali naik sampan ke waterfront. Auntie Anna dan bang Kevin sudah menunggu kami di lobby dan kami pun berjalan kaki menuju TopSpot Seafood yang lokasinya dekat sekali dengan hotel.

Malam itu lidah kami dimanjakan dengan berbagai macam hidangan seafood yang lezat. TopSpot memang terkenal sebagai tempat untuk menikmati seafood di Kuching. Ada sekitar belasan gerai yang menawarkan hidangan seafood dengan keistimewaannya masing-masing. Dan boleh dicatat bahwa semua gerai di sini mempunyai sertifikasi Halal. jadi tidak usah takut atau ragu untuk makan di sini.


Selesai makan malam, waktunya acara bebas sebelum kembali ke hotel. Beberapa teman memilih untuk berjalan-jalan di waterfront menikmati Jumat malam. Kebetulan hari Jumat itu adalah hari libur Tahun Baru Islam. No wonder TopSpot Seafood ramai dikunjungi orang-orang yang sedang menikmati hari libur bersama keluarga. Sementara yang lain pergi ke waterfront, saya bersama mbak Evi, Salman, Indra dan Dodon pergi ke Peridot Cafe yang terletak di Ewe Hai Street. Di sana kami meet up dengan bang Sharmsoul Bahrine, travel blogger terkenal asal Malaysia bersama teman-temannya. Kebetulan bang Sharmsoul berasal dari Sarawak dan ceritanya lagi pulang kampung alias mudik.

Kami banyak ngobrol dan tukar pikiran tentunya soal traveling. Sangat menyenangkan bisa bertemu dengan teman-teman baru dari negara tetangga. Tentunya memberikan banyak insight dan saling sharing mengenai pengalaman masing-masing. Oh iya di Peridot kami dijamu dengan dessert panna cotta dan creme brulee yang lembut membelai lidah. Kalau saya lebih suka dengan panna cottanya hehe... 

Ngobrol punya ngobrol tak terasa waktu sudah larut dan sebelum berpisah kami menyempatkan untuk photo bersama.


Berhubung hotel Imperial Riverbank lokasinya tidak jauh dari Peridot, kami memutuskan untuk berjalan kaki. Malam itu waterfront sangat cantik bermandikan cahaya lampu warna-warni. Tak terasa sampai juga di hotel, saya dan mbak Evi cepat-cepat mandi karena tadi sore belum sempat mandi hihihi. Ngga lama kami berdua masih sempat ngobrol-ngobrol sampai akhirnya tertidur. Besok adalah hari yang panjang karena kami akan diajak berkunjung ke Bako National Park, yaaaaaayyyy!!!!

Jalan Tunku Abdul Rahman, 93100 Kuching
Sarawak, Malaysia
Email : irhkch@imperial.com.my
Tel : +60 82 230 033
Fax : +60 82 230 033




3 comments:

Eviindrawanto.Com said...

Aku pertama kali ke kucing dan alhamdulillah punya kenangan indah di sana

Indra Pradya said...

aku pingin enna Cotta lagiii dan Kopi satu teko itu abis krna enak bangeddd.... pingin ke Kuching lagi lhooo....merasa belum puas jelajahi setiap sudut nya ehheheeh

Dare Pontianak said...

Ihhh bagus foto yang ke Kampong Melayu nyaaa. Sayang nggak ikutan. Huhu. Btw, kok ya jadi kangen Babang Hamish KW, udah punya istri apa belom yak? Ahahaha