Sunday, February 1, 2009

imlek oh imlek

seminggu terakhir ini suasana jakarta berubah menjadi berwarna merah dimana-mana karena menyambut tahun baru cina atau yg biasa disebut imlek. dulu gw dari SD-SMA bersekolah di sekolah swasta katolik dimana mayoritas murid2nya merupakan keturunan cina. pemandangan kelas sepi pada saat hari raya imlek adalah pemandangan yang biasa semasa gw sekolah karena teman2 gw ga masuk sekolah untuk merayakan imlek bersama keluarganya. biasanya mereka ijin atau bolos sekolah demi merayakan hari raya imlek karena pada saat itu imlek bukan hari libur. ketika gus dur menjadi presiden barulah imlek dijadikan hari libur dan keturunan cina tidak perlu ijin atau bolos untuk merayakan imlek.

kemarin ini gw nonton berita mengenai perayaan imlek di salah satu klenteng di daerah petak sembilan. di situ disebutkan bahwa banyak sekali masyarakat sekitar yang antri & rela berdesak2an untuk mendapatkan angpao dari klenteng, layaknya mengantri zakat menjelang lebaran. pemandangan yang sama gw jumpai 3 tahun lalu tepatnya tahun 2006, ketika gw
bersama temen gw hunting photo imlek di klenteng tersebut. pada perayaan imlek kali ini, rupanya pihak klenteng tidak membagikan angpao seperti biasanya. entah jumlahnya lebih kecil atau sama sekali tidak dibagikan sehingga masyarakat menjadi marah.

yang membuat hati gw miris adalah, dalam kehidupan sehari2, keturunan  cina di negara kita masih sering disentimenkan (apa sih bahasanya). salah satunya adalah teman kantor gw. orang tuanya punya usaha toko elektronik di daerah roxy. setiap kali lebaran, tokonya didatangi oleh beberapa preman setempat yg notabene adalah orang pribumi, dengan alasan untuk minta THR. pun setiap kali imlek, orang2 tersebut datang lagi untuk meminta angpao. cara memintanya pun tidak mengenakkan, setengah mengancam seolah2 jika tidak diberi maka mereka tidak menjamin keamanan usaha toko orang tua teman gw itu.

gw sendiri tidak merayakan imlek dan tidak bermaksud membela siapa2  tapi kenapa sih giliran imlek, mereka seolah2 ditodong untuk memberikan angpao, tetapi pada kehidupan sehari2 mereka sering dijahatin. gw sendiri yg bukan keturunan cina, hanya karena mata gw rada sipit & sering dikira cina, pernah dikata2in cina. memangnya apa salah orang cina ? pernah sekali waktu gw lagi naik bajaj, pas di u-turn ada polisi2 cepek berteriak "eh cina, cina ...!". gw teriakin balik "emang kalo gw cina kenapa ???"

gw heran sama orang2 yg punya sentimen tinggi sama orang2 cina. memangnya salah mereka apa ? gw sendiri punya teman2 cina dan mereka baik sama gw. di kantor pun teman2 kerja gw banyakan keturunan cina dan gw ga ada masalah sama mereka. istilahnya kalo mereka ngga nyenggol gw, gw ga akan nyenggol balik.

balik lagi ke imlek, yah terlepas dari tradisi bagi2 angpao, menurut gw ga seharusnya masyarakat yg ngga dapat angpao tersebut marah. entahlah apakah setelah kejadian itu keturunan cina makin disentimenin apa ngga, tapi gw cuma berharap ga cina ga pribumi semua bisa hidup berdampingan & damai2 aja.

yah ini cuma celoteh ga jelas gw yg udah lama ngga ngeblog hehehehe.... kebetulan lagi tengok2 MP gw dan udah 2 bulan aja ga gw update

4 comments:

Irene Barus-Henuhili said...

hehehe xie xie

Mario Hadiwono said...

hihihihih.. ya gitu deh rene...
btw kondisi kita kebalik yah.... gue mana pernah disangka cina? :))

Irene Barus-Henuhili said...

hehe loe kan hitachi mar...

Tina Kartahadimadja said...

minta angpooooo..... :)